Loner meets Idol Part. 4

yooo...
aku kembali lagi yeeeeeyyyy (padahal sendiri tapi nggak papa lah). ini baru banget selesai beribadah. oh iya aku membawa part baru dari loner meets idol yeayyyy.... (seketika hening). baiklah, tanpa basa basi, silahkan...
.
..
.
.
.
Part 4

Author POV

Keesokan harinya..

Makoto terbangun dari tidurnya setelah mendengar nana membangunkannya

“makoto-kun, bangun.. kalo nggak bangun aku siram nih” kata nana sambil mengangkat gelas berisi air keran yang siap untuk menyiram makoto

“iya-iya, aku sudah bangun kok nana. Lho, kok yuu-san dan haruna-san tidak ada?” Tanya makoto yang melihat sekeliling yang kosong

“ayah pergi kerja. Ibu juga ikut ke tempat kerja ayah” kata nana dan dijawab oleh makoto dengan membentuk huruf o di mulutnya

“kamu mau mandi ga? Badanmu bau sekali” kata nana

“nanti deh mau tidur lagi” kata makoto yang kembali tidur di sofa

“mou. Jangan tidur lagi makoto, nanti aku siram beneran loh” kata nana yang mulai marah yang malah bikin makoto terkikik melihat mukanya

“beneran aku siram ya” kata nana sambil menyiramkan airnya kearah muka makoto

“YAA… awas kau ya aku kejar sekarang” kata makoto yang pura-pura marah sambil mengejar dan nana langsung kabur saat itu juga.

Di lain tempat…

Yuuma POV

Huft… satu hari tidak bertemu dengan yuki malah bikin kangen sama dia. Hari berlalu dan aku makin jatuh cinta dengan yuki. Yuki, dialah yang membuka mataku tentang dunia ini.

FLASHBACK

Aku dilahirkan di keluarga yang strata sosialnya menengah kebawah tetapi harmonis, namun suatu hari mereka bercerai dan aku tidak tahu apa-apa mengenai hal itu karena aku masih kecil. aku ikut ibuku ke kagoshima, dan aku menjadi anak yang pemurung setelah mendengar bahwa ayah dan ibuku berpisah. Ketika itu aku ditaman sendirian karena ibuku bekerja dan aku boleh bermain di taman  dekat rumah.

“hoihoihoi, kau pergi dari sini. Ini adalah daerah kekuasaanku” kata anak berbadan besar yang mendorongku hingga aku terjerembab di tanah

“tapi ini kan taman umum. Semua anak boleh bermain disini.” Jawabku dengan nada yang rendah karena ketakutan sambil berdiri dan sambil menundukkan kepala

“memang ini taman umum, tapi aku yang berkuasa atas ayunan ini. Minggir!!” jawabnya

Ketika dia ingin mendorongku lagi, tiba-tiba terdengar seorang anak perempuan

“hei kau, jangan mengganggu dia. Dia yang duluan disini” katanya

“kau diam saja, dasar cewek sok tau” jawab anak yang berada disamping si besar. Sepertinya dia pengikut si besar

“diam kau. kalian pergi dari sini sekarang juga sebelum aku melaporkan hal ini ke ibu kalian” jawab dia dan membuat mereka bertiga ketakutan

“awas kau lain kali, ayo kita pergi” kata si besar pergi begitu saja dan temannya mengikutinya dari belakang

“kamu nggak papa?” tanyanya

“un *ngangguk. Iya nggak papa. Makasih ya” jawabku dengan pelan

“namaku kashiwagi yuki, namamu?” dia memperkenalkan dirinya kepadaku

“namaku watanabe yuuma” jawabku

“yuuma ya? Salam kenal ya yuuma-kun” katanya sambil tersenyum membuat hatiku berdebar-debar. Ada apa ini? Dadaku berdebar-debar seperti ini

“u-un.. salam kenal juga kashiwagi-san” jawabku gagap. Kenapa aku jadi gagap begini… menyebalkan sekali

“mulai sekarang kita berteman ya, yuuma-kun” kata yuki dengan tetap tersenyum.

Dan mulai dari hari itu, kami menjadi teman akrab. Aku pun juga kaget ternyata dia bertetangga denganku. Entah kenapa aku jadi sangat senang akan hal itu, dan juga merasa kalau ini adalah takdir yang tuhan berikan kepadaku. Terima kasih Tuhan…

Berhari-hari setelah kami berteman, sifat jahilku kepadanya pun mulai muncul. Yuki pun memaklumi karena dulu aku sangat penakut, atau mungkin dia suka aku jahili seperti itu. Reaksinya sangat lucu ketika kaget, karena wajahnya yang cantik ketika kaget menjadi lebih lucu
Aah.. aku ingin lebih lama bersamanya pikirku sambil melihat langit malam itu

SEKARANG

Aku menunggu yuki karena aku diajak olehnya untuk jalan-jalan ke mall. Kenapa dia telat ya? Apa dia kesiangan lagi? Ah, tidak mugkin. Dia paling disiplin dalam hal waktu. Dia juga tidak menjawab smsku juga pikirku. Pikiranku sekarang jadi kalang kabut memikirkan hal yang tidak kuinginkan terjadi kepadanya

Ketika aku berbalik, dia memelukku tiba-tiba dari arah aku berbalik sekarang

“ehh? Ada apa ini yuki? Kenapa?” tanyaku dan tidak dijawab oleh yuki. Yuki sangat erat memelukku seakan aku ingin pergi meninggalkan dia.

“ka-kamu, ka-kamu tidak kenapa kenapa kan?” tanyanya sesenggukan.

“eh? Nggak kok. Aku nggak kenapa kenapa. Emang ada apa?” jawabku sambil mengelus punggungnya

“ketika aku sedang berjalan kesini karena aku kesiangan, aku mendengar ada kecelakaan didekat daerah kita bertemu. Aku fikir kamu yang kecelakaan, syukurlah” katanya yang masih meringkuk di dadaku

“ohh… tenanglah yuki. Aku sehat-sehat aja kok. Kau lihat sendiri kan. Dasar kau ya” kataku sambil menyentil dahinya dengan lembut

“ahh kau ini. Aku kan khawatir tau” kata yuki cemberut. Ahh dia sangat imut ketika cemberut…

“hahahah, yasudah. Kita jalan aja yuk langsung. Nanti keburu malam loh. Kita kan pengen belajar bareng besok. Kalo kamu bangun kesiangan. Gimana aku bisa bantuin kamu belajarnya?” kataku sambil tersenyum

“hehehe, ayo kita ke mall. Aku ingin membeli novel edisi terbaru” kata yuki bersemangat sedangkan aku terkikik melihat dia seperti anak kecil yang ingin membeli mainan yang baru saja keluar di iklan
Kami berjalan menuju mall. Sesampainya di mall, aku membuka jaketku karena hari ini sangat panas. Entah kenapa baju polo berwarna abu-abuku ini basah oleh keringat. Dan ketika aku menoleh kearah yuki, dia terlihat malu. Apa mungkin dia tidak sengaja melihat tubuhku yang atletis ini?

“ada apa yuki? Mukamu memerah gitu” kataku sambil melipat jaketku

“a-ah, tidak kok. Ayo kita ke toko buku” katanya yang masih menahan malu. Imutnya..

Ditempat lain

Makoto POV

Haa… siang ini aku akan jalan ke Don Quijote untuk bertemu dengan teman dari yuu-san. Seperti apa ya orangnya, apa dia orangnya memble atau tegas seperti yuu-san? Yasudahlah lebih baik aku bersiap-siap dulu. Nana? Dia sudah jalan duluan. Katanya dia ada kerjaan dulu dan pulangnya malam, makanya dia menyuruhku untuk menaruh kunci rumahnya di tempat tersembunyi.

Aku mandi dirumah nana karena aku membawa baju salinku dan peralatan mandiku, jadi aku tidak perlu pulang kerumahku dulu geheheheh. Ketika siang hari, aku makan di warung ramen dekat stasiun yang terkenal enak dan murah di daerahku ini. Setelah selesai makan, aku membeli tiket menuju stasiun akihabara. Untung sekali aku mendapatkan tiketnya jam 1 karena lebih cepat aku kesana lebih baik yaa meskipun janjiannya jam 2 sih heheheh
Kereta menuju stasiun JR Akihabara akan segera sampai, dimohon kepada penumpang dengan tujuan stasiun JR Akihabara bersiap-siap
Ah, itu dia kereta yang akan membawaku ke Akihabara. Aku harus bersiap-siap. semoga aja aku tidak terlambat nanti

Sesampainya di Akihabara

Akhirnya sampai juga. Are? Sepertinya aku melihat orang yang kukenal. Tapi siapa ya? Ah sudahlah. Lebih baik aku segera ke AKB48 Theater. Aku tidak ingin membuat bos baruku menunggu.
Sesampainya di AKB48 Theater

Di depan theater

Untung saja aku tidak terlalu lama berangkatnya. Masih ada waktu 15 menit sebelum pertemuanku dengannya. Lebih baik aku menunggu sambil melihat-lihat theater ini dulu deh. Aku melihat-lihat theater. Huwaa… bagus sekali bagian dalamnya. Aku baru pertam kali liat theater yang seperti ini. Sebuah kehormatan besar nih aku dipindah tugaskan kesini. Ketika aku sudah berada di pintu keluar lagi aku bertemu dengan seseorang. Sepertinya ia bos baruku

“ano… togazaki-san kan?” tanyaku sambil menepuk pelan bahunya

“iya, ah… kau makoto-kun kan? Perkenalkan saya togazaki, theater manager AKB theater ini. Salam kenal ya” kata beliau dengan sangat berwibawa sedangkan aku membalasnya dengan menundukkan badanku terlebig dahulu

“perkenalkan saya kojima makoto, saya disuruh kerja disini oleh yuu-san…” kataku yang terpotong oleh tawa dari togazaki-san

“hahahaha, yuu ya? Dia memang selalu melakukan suatu hal tiba-tiba sekali. Tapi karena dia memberitahuku bahwa kau sangat bagus dalam hal elektronika, makanya aku merekrutmu” jawabnya yang membuat pertanyaan didalam kepalaku terjawab. Jadi karena itu ya.. iyasih sering ketika di dapur peralatan elektroniknya rusak, aku yang memperbaikinya dan peralatannya bisa bekerja kembali setelah aku perbaiki

“ohh… jadi karena itu ya. Saya jadi mengerti sekarang” kataku sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal

“ayo kita kedalam, biar kamu tau lebih dalam mengenai tempat ini” kata beliau sambil mengajakku jalan-jalan kedalam theater

Selama tourku (cielah) di dalam theater, togazaki-san memberitahuku beberapa spot-spot yang akan menjadi tempatku bekerja. Meskipun aku bekerja dibagian lighting, aku juga merangkap kerja sebagai teknisi umum sehingga aku harus sigap di beberapa spot yang kemungkinan besar akan bermasalah nantinya.

“oh iya, togazaki-san. Apa aku bisa langsung bekerja sekarang? Karena aku melihat pada jadwal kalau hari ini ada jadwal konser di theater.” Tanyakku

“kau benar, sekitar jam 1 kita akan ada theater. Kamu boleh berkeliling akihabara dulu atau makan siang sebelum theater dimulai. Kamu harus bersiap-siap jam 12.30 ya” katanya sambil melihat jam tangannya. Kulihat pada jam tanganku  menunjukkan pukul 10.50, jadi aku bisa berkeliling akihabara sebentar lalu kembali lagi kesini

“baik, kalau begitu saya akan pergi untuk makan siang dulu sekarang togazaki-san. Sampai jumap” kataku sambil membungkukkan badanku

“oke, tapi ingat kita harus bersiap-siap jam 12.30 ya” katanya sambil menepuk pundakku.

“Baik” jawabku mantap

Aku keluar dari Don Quijote untuk mencari restoran cepat saji. Aku mungkin akan membeli makan dan membawanya ke theater aja deh. Soalnya aku ingin berkeliling Akihabara untuk mencari buku mengenai programming handphone dan resep makanan deh. Sesampainya aku di restoran cepat saji dekat Don Quiijote, aku langsung ke kasir dan memesan empat buah hamburger ukuran besar. Ya, dua untuk siang ini dan dua untuk di perjalanan pulang nanti… aku menunggu di tempat duduk yang telah disediakan sambil melihat hp ku. Yaa.. bisa dibilang hp ku tidk terlalu canggih namun bisa di pakai untuk membuat program yang cukup canggih dan mengefisiensikan waktuku hehehe. Ketika aku sedang mengutak-atik hp ku, aku meihat sekumpulan perempuan-perempuan. Aku sedikit terkejut kalau diantara mereka ada yang mirip dengan temanku. Sebentar… itu nana apa bukan ya? Tanyaku dalam hati. Ketika aku ingin mendekati mereka, pesananku sudah datang. Kuambil pesananku dan keluar dari restoran itu. Itu dia bukan sih… yasudahlah mumpung ada banyak waktu aku ke took buku dekat sini saja deh.

Aku berjalan menuju toko buku yang berada tidak jauh dari restoran itu. Aku mencari buku mengenai programming handphone dan juga buku resep makanan yang mungkin akan aku coba dirumah. Sekali-sekali mengajak keluarga nana makan bersama dengan makanan buatanku sendiri. Beberapa menit aku melihat-lihat buku yang ada di took tersebut. Pada akhirnya aku membeli buku resep makanan yang sangat bagus untuk kucoba. Setelah membayar buku tersebut, aku berjalan kembali ke Don Quijote untuk memakan makan siangku dan siap-siap untuk bekerja.

Sesampainya di AKB48 Theater

Sesampainya di theater, aku duduk di meja lighting sambil memakan hamburger yang tadi kubeli sebelumnya. Aku bertemu dengan staff-staff yang ada di ruangan ini. Aku diberi beberapa arahan yang penting-penting dari dia, seperti cara merubah pencahayaan dari satu lagu ke lagu selanjutnya, ataupun sekedar menggerakkan tirai theater. Setelah aku menyelesaikan makan siangku, aku keluar sebentar untuk membeli camilan untuk kumakan sebelum siap-siap untuk bekeja. (author: makan mulu lu huu… makoto: biarin wee :p yang penting w tinggi nggak kayak lu thor. Author: waahh parah nih anak).

Ketika aku berjalan menuju meja lighting, aku tidak senga berppasan dengan beberapa member AKB48 yang akan melakukan theater nanti. Diantara beberapa member, aku melihat orang yang tidak asing lagi. Nana?... namun aku tepis pikiranku yang satu ini, untuk saat ini aku harus bekerja terlebih dahulu

Selesai theater…

Huwaa… ternyata sudah malam ya… untung saja besok libur sekolah, jadi aku bisa istirahat dulu sebelum bekerja paruh waktu di 7-11. Ketika aku memasuki stasiun akihabara, aku melihat salah satu member yang tadi lagi. Itu nana bukan sih? Kataku dalam hati. Ketika aku ingin memanggilnya, dia sudah berjalan menuju peron stasiun… yawdah deh, aku lebih baik menuju peron saja. Soalnya kereta yang menuju daerah rumahku sebentar lagi datang…

Author POV

Makoto yang masih kebingungan dengan pikirannya itu membuka buku programmingnya. Setelah membaca beberapa halaman, kereta yang akan membawanya menuju stasiun dekat rumahnya sudah datang. Dia langsung naik kedalam kereta. Didalam kereta, ada sepasang mata yang melihat dia tidak jauh dari tempat Makoto berdiri. Itu Makoto kan? Kok dia bisa di kereta ini. Jangan-jangan penyamaranku terbongkar dong? Kata sesosok perempuan itu dalam hati. Kereta tersebut bergerak menjauh stasiun Akihabara menuju stasiun dekat rumah Makoto…


To Be Continued… 

Comments

Popular Posts