Loner meets Idol Part 6(2)

part 6 bagian 2

Hmm… daging masih ada sih, pengen masak apa ya?... sekalian buat pesta kecil-kecilan bareng paman yuu dan tante haruna. Oh iya aku telpon aja paman yuu dulu, kataku dalam hati. Aku yang berada di super market akhirnya aku mencoba untuk menelpon paman yuu

Tuut… tuut…

“halo” kata paman yuu diseberang telepon

“halo, paman yuu” kataku

“ohh, makoto. Apa kabar? Udah lama nggak kerumah nih hahaha” katanya yang membuatku sedikit tertawa

“haha, baik paman. Oh iya, Aku pengen buat pesta kecil-kecilan nih hehehe” kataku sambil membandingkan harga sayuran

“hahaha, ngepas banget nih. Kita juga mau buat pesta kecil-kecilan setelah nana pulang dari tokyo. Sebentar ya” kata paman yuu sambil menutup teleponnya sebentar

(Sayang, bahan makanan apa yang kurang?) itulah yang kudengar lewat telepon

(kita kurang daging sama wortel. Emang kenapa?) jawab ibu haruna

“kita kurang daging untuk bakar-bakaran dan juga wortel” kata paman yuu

“oke paman, aku beliin ya. Oh iya nana katanya pindah ke apartemen ya, kenapa paman?”  tanyaku sedikit bingung

“ohh.. tadinya dia kan dia tinggal di apartemen pas jadi artis dan mahasiswa. Nah karena dia udah lulus, dia pengen bere-beres apartemennya. Soalnya ada yang pengen nempatin disana. Bukan pindahan sih sebenernya” jelas beliau yang membuatku mengerti. Mereka salah denger kayaknya dari nana kataku dalam hati

“hmm terus, nananya sekarang dimana paman?” tanyaku sambil membawa bahan makanan yang ingin kubeli ke kasir

“katanya sih dari stasiun akihabara udah jalan jam 6 sore, tapi sekarang udah jam 7. Jarak stasiun kota ini kerumah juga nggak jauh, paman takut dia kenapa-kenapa” kata paman yuu mulai cemas

“oke paman, nanti aku cari dia ya. Aku bayar dulu bahan  makanannya” kataku menenangkannya

“siip makoto-kun, makasih ya” kata beliau

“siip paman. Permisi dulu yaa” kataku sambil menutup teleponku

Setelah aku membayar bahan makananku, aku berlari keluar 7-11 sambil berfikir dimana nana sekarang

Sementara ditempat lain beberapa menit yang lalu

Nana POV

Huwaa… akhirnya nyampe juga distasiun kotaku. Jaraknya sih nggak terlalu jauh  dengan rumah, tapi aku pengen jalan memutar aja deh. Sekalian mengenang masa lalu dan makan kroket yang enak dideket SMA Kyounan juga hehehe. Oh iya aku baru ngeh kalo sekarang udah jam 6.37, berarti aku ngebantuin temen kuliahku yang pengen nempatin kamar apartemenku lama juga ya.. semoga papa dan mama nggak marah…

Setelah aku melewati SMA Kyounan, aku merasa seperti mengulang waktu dimana aku menghabiskan waktu bareng makoto-kun. Yaa… bisa dibilang aku kangen sama dia. Dia yag selalu neraktir aku dan pada akhirnya dia harus makan selama sebulan dirumahku karena dia nggak punya uang lagi, atau ketika dia memberikanku hadiah berupa gantungan hp dengan tertuliskan namaku dan namanya disitu, dia bahkan bilang kalo dia yang membuatnya sendiri dengan kayu kualitas yang bagus. Katanya sih dia pengen buat patung buat dijual, nah pas udah jadi patung yang bakal dijualnya masih ada sisa kayunya, dibuatlah gantungan hp. Detail banget ngebuatnya,padahal dia buatnya cuman pake bor kecil dan pahat, aku jadi makin sayang sama dia

Tapi setelah lulus SMA, kami lost contact. Hp ku terjatuh dari lantai 3 gedung kuliahku dan hancur lebur, karena aku ganti hp, dia belum pernah mengirim pesan kepadaku. Sedih sih sebenernya, tapi aku harus tetap tegar hingga suatu saaat bertemu makoto-kun suatu saat nanti. Setelah aku memakan kroket yang sangat enak dekat SMAku, aku merasa diikuti oleh seseorang. Aku mulai ketakutan dan mempercepat jalanku. ketika aku ingin berbelok kearah rumahku, orang yang dibelakangku mulai membekapku dan bilang “hahaha, kau sangat cantik. Bagaimana kalau kita sedikit bermain-main?” dengan senyum jahatnya yang sedikit kulihat sebelum aku pingsan.

Makoto POV

Aku mulai berputar-putar mencari nana. Ketika akan berlari kearah belokan dekat rumahku dan nana, aku melihat ada seorang stalker yang sepertinya mengincar seorang perempuan didepannya. Dan benar saja, perempuan itu dibius dengan sapu tangan si stalker dan si stalker membwanya menuju rumah yang sekarang sudah kosong. Kuikuti terus hingga si stalker hampir mulai memperkosa nana, untung saja aku meneriaki dia

“Woi, ngapain lu disini?” kataku yan membuat dia terkaget

“kau sendiri ngapain disini? Mengganggu urusan orang lain saja” katanya

“gue? Mencegah elu untuk memperkosa dia. Emang kenapa sih elu ampe sebegitu pengen sama dia?” tanyaku yang membuatnya tertawa

“hahahah, kau tidak tau? Dia adalah seorang artis idola dari AKB48. Aku sangat sedih ketika dia lulus dari AKB48, dan juga ketika dia ingin pindah dari apartemennya. Aku ingin sekali menjadikan dia pacarku, namun dia tidak pernah melihatku. Maka dari itu aku menculiknya dan memperkosanya, agar dia bisa jadi milikku sepenuhnya” jelasnya yang membuat aura pembunuhku keluar. Sekedar info, meskipun aku tidak terlalu kekar, aku hampir membunuh satu komplotan geng yang suka mengusili adik kelasku ketika kuliah. Untung saja Kai-san menahanku dan membuatku tidak jadi keluar, dia bisa dibilang kalo tidak ada dia, mungkin aku sudah dikeluarkn dari kampus.

“jadi, hanya karena kau mengidolakannya dan tidak mendapatkan. Kau menculik dan memperkosanya?” ku yakin saat ini mataku sudah seperti orang yang bersipa-siap membunuh, karena dari perkataanku tadi, si stalker mulai ketakutan

“i..iya, ma..mau…a…apa…ka…kau?” katanya terbata-bata

“aku? Aku hanya akan MEMBUNUHMU. Jika kau menyentuh satu jengkal kulitnya, bersiaplah kau akan masuk kedalam neraka” oke, kali ini aku benar-benar marah

“co…coba…sa…saja…ka…kalau…be…berani” katanya yang masih terbata-bata tapi masih sok menantangku

Setelah aku selesai mendengar semua omongannya, aku mulai berjalan sangat pelan kearah dia. Dia berangsur-angsur mundur ketia aku melangkah kearahnya. Aku yang melihatnya seperti itu mulai tersenyum jahat dan mulai berlari kearahnya. Dia mulai mengeluarkan kuda-kudanya untuk menahanku, namun karena aku terlalu cepat, aku menyelengkat kakinya hingga dia terjatuh. Aku mulai memukulnya namun dia menghindar dan mulai menendangku hingga aku terpental. Aku bangun dan mengecap sudut bibirku, rasanya getir, kurasa sudut bibirku mulai mengeluarkan darah. 

Aku langsung menerjang dia dan membantingnya kearah tembok. Dia terlempar cukup kuat hingga tembok yang berada dibelakangnya retak karena bantingaku namun aku tidak peduli. Karena dia sudah hampir menodai wanita yang akku sayangi. Dia mulai bagun dan menerjangku, aku melihat kalau dia terlalu terburu-buru sehingga aku mampu mebaca pergerakannya.

Ketika dia mulai kecapean, aku menendang mukanya dengan keras hingga hidungnya mengeluarkan darah. Kemudian kuikat tangannya dengan tali yang berada tidak jauh dari tempatku berdiri tadi, sengaja kubiarkan dia hidup biar dia merasakan dinginnya jeruji besi. Setelah kuikat dia, kuangkat nana dan si stalker. Pertama kutaro nana didepan pitu depan rumahku, lalu kubawa si stalker menuju kantor polisi terdekat. Setelah kujelaskan kepada petugas, aku pulang dan membangunkan nana dari lelapnya

Sesampainya didepan rumahku, kulihat dia tertidur, namun ada setetes air mata disudut matanya. Maafkan aku yang sudah membuatmu menunggu hingga ketakutan seperti ini… aku dengan lembut membangunkannya, layaknya membangunkan putri yang tertidur lelap di dongeng yang pernah ku dengar ketika masih di panti asuhan dulu.

“nana, nana, bangun nanaku sayang” kataku lembut sambil mengelus rambutnya

“hmm…” terdengar seperti orang yang bangun tidur (author: emang bangun tidur makoto, makoto: iyaiya)

“eh? Dimana aku?” tanyanya

“kamu didepan rumahku. Tadi kamu pingsan dijalan, untung deket rumahku. Makanya, aku angkat kamu ampe depan rumahku dulu karena aku pengen naruh bahan makanan” kataku setengah bohong agar dia tidak trauma

“tapi aku kok ngerasa kalo aku dibius seseorang dan-“ katanya yang kupotong dengan pelukanku. Setelah dia benar-benar sadar, dia mulai menangis dipelukanku

“ma..makoto-kun… huwaaa” katanya yang terus menangis sedangkan aku hanya mengelus kepalanya dengan lembut agar dia tenang

“cupcupcup tenang nana… aku ada disisimu kok. Aku akan terus menjagamu” kataku sambil menenangkannya dan mengecup pucuk kepalanya

“kita kerumah kamu yuk. Sambil pesta kelulusan kita berdua” kataku sambil tersenyum dan mencoba untuk membantunya berdiri
Setelah kami berdua berdiri, aku membawa kantong belanjaanku ditangan kiriku dan tangan kananku dipeluk oleh nana. Haa…. Seneng banget rasanya dipeluk nana. Baru pertama kali setelah kelulusan kami, nana memeluk dan jalan beriringan sambil merangkul tanganku. Rasanya seperti disurga

Setelah sampai didepan rumah nana, aku masuk bersama nana. Kedua orang tuanya langsung memeluk nana dan mengucapkan selamat atas kelulusannya di AKB48 dan kelulusannya sebagai mahasiswa berprestasi di kampusnya (dia lulusnya agak telat karena harus cuti satu semester akibat kegiatannya di AKB48). Kami seperti keluarga kecil padahal aku dan keluarga nana hanyalah tetangga dekat saja.tapi entah kenapa aku sanga ingin melindungi keluarga ini. Keluarga ini seperti keluarga keempat buatku

Setelah pesta…

“oh iya, makoto-kun, nana, kesini sebentar” kata paman yuu

“ada apa papa? Apa ada hal penting?” kata nana dengan polosnya

“ada apa paman?” tanyaku

“apa kalian tidak keberatan kalau kalian akan kami tunangkan? Paman sebenarnya tidak memaksa kalau kalian tidak suka. Tapi setidaknya paman jadi tenang ketika paman dan ibu harus pergi meninggalkan nana sendiria disini” jelasnya yang pada awalnya membuat wajah kami memerah karena malu

“sebenarnya..” kataku yang sedikit menggantung

Mereka bertiga melihat kearahku denga tatapan bingung

“aku sebenarnya sudah sejak lama menyukai nana. Dan juga aku sangat mencintai anak paman ini, karena nana pula aku sudah keluar dari lingkaran kesendirian dan ketidakpedulian.” Kataku yang tidak sengaja keluar dari mulutku dan kulihat wajah nana makin memerah

“hahhhaah, bukannya lebih bagus? hehehehe. Kalian harusnya menjadi sepasang kekasih lalu sebagai tunangan hahahaa” kata paman yuu diselingi tawa

“iya juga sih. Tapi nananya nggak tau mau apa nggak” kataku sambil meminum air mineral di meja
Tiba-tiba, nana menarikku keluar rumah menuju rumahku. Aku berhenti ketika dia melepas pegangannya dariku

“kenapa nana?” tanyaku kebingungan

“ka…kamu ta…tau kan ka.. kalo aku baru lulus dari AKB48? Setidaknya kita bisa dating beberapa bulan setelah ini” jawabnya. Aku keingungan lalu aku terkaget dengan perkataannya tadi

“da-dating? Maksud kamu?” kataku

“aku juga suka kamu makoto” katanya lalu mencium pipiku

“heeeeeeeee????!!!” kagetku yang membuatnya sedikit tertawa

“hihihi. Kenapa kamu kaget? Apa jangan-jangan kamu nggak tau kalo aku suka kamu dari awal ketemu” tanyanya sambil menggembungkan pipinya. Lucu sekali….

“eh? Enggak. Aku nggak tau sama sekali” kataku yang langsung memeluknya dan dia memelukku balik

“makasih udah mau membalas perasaanku ini” lannjutku sambil mempererat pelukanku

Beberapa bulan setelah kejadian malam itu, kami sudah resmi sebagai sepasang kekasih. Meskipun aku masih seperti malu karena bersanding dengan seorang mantan artis idola yang dikagumi diseluruh negeri. Walaupun begitu, aku sangat senang bahkan sampai sekarang tidak percaya kalau nana mau enjadi kekasihku. Yang aku kira kalau nana lebih suka orang seperti ka ryo ataupun tuan Takahashi, malah aku yang dia pilih. Setidaknya dia sudah menarikku keluar dari gelapnya kesendirian dan kekosongan hati (author:cielah, makoto: biarin). Pada akhirnya aku mengerti bahwa orang yang kita kira sangat sempurna untuk orang yang kita sayangi ternyata lebih memilih kita yang lebih dekat dengannya dan lebih mengetahui dia dibanding orang yang sangat sempurna itu. Maka dari itu, aku bersyukur bahwa aku bisa dekat, bahkan menjadi kekasih nana. Hehehe. Inilah kisah cintaku yang seorang penyendiri dengan artis idola

Hal yang sempurna dimata kita mungkin saja tidak sempurna dimata orang lain, karena dari itu kita harus berusaha untuk menjadi diri sendiri agar menjadi diri yang lebih baik lagi.


END~~~

huwaaaa.... inilah serial yang (mungkin) menjadi catatan sejarah gue dalam hal menulis. ampe keluarga gue  bilang kalo gue udah kayak buat skripsi gara-gara gue nulis nggak kenal waktu. kayak sekarang udah jam 1.35 pagi hahahaahah. udah ah pengen istirahat sebelum jalan-jalan nanti pagi (udah pagi ya)heheheh
sampai jumpa di cerita yang selanjutnya

Comments

Popular Posts